welcome to my blog


WELCOME MY BLOGER

Kamis, 24 Desember 2009

Tugas Pemograman

Penjelasan Bahasa Program

a.File Header
#include
#include
#include
#include
Penjelasan :
1. ”stdio” : file header ini digunakan untuk mengaktifkan printf dan cprintf.
2. ”conio” : file header ini digunakan untuk mengaktifkan getch.
3. ”iostream” : file header ini digunakan untuk mengaktifkan cout, cin dan endl.
4. “iomanip” : file header ini digunakan untuk mengaktifkan setiosflags.

b.Fungsi
Bentuk formal dari fungsi :
long total (long a, long b)
{
return (a*b)
}
Bentuk actual dari fungsi :
ttl=total(hrg,jumble);
fungsi terbagi menjadi 2, yaitu :
1.user defined function : fungsi yang didefinisikan sendiri oleh user sesuai dengan kebutuhan.
Contoh : menentukan fungsi garis
garis()
{
cout<<”============================”<}
2.built in function : fungsi yang telah disediakan dalam program.
Contoh : main()

c.Class
Class adalah metode logical untuk organisasi data dan fungsi dalam struktur yang sama.
Bentuk umum :
class
{ Permession_label_1:
elemen;
......
}class_name;
Class terdapat 2 deklarasi, yaitu :
1.Private : class yang hanya dapat diakses dari anggota lain pada class yang sama.
2.Public : anggota dapat diakses dari class manapun
Contoh :
class
{
public :
char kd[5],*nmband,*hari;
long hrg,ttl,disk,ppn,ttlbyr,jumbel;
}musik[30];
Ket :
Tanda ” * ” : menandakan string data ( penulisan karakter sudah ditetapkan )

d.Tipe Data
Inisialisasi dari program :
char np[20],nk[20],lagi;
long tobay=0;
int jd,i;
Penjelasan :
1.char : tipe data berupa huruf dan angka yang tidak dihitung (-120 s/d 127)
2.long : tipe data berupa range -2147483678 s/d 2147283647
3.int : tipe data berupa range -32768 s/d 32767

e.Array
Array adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe data yang sama.
Array terdiri dari :
1.Array berdimensi 1
2.Array berdimensi 2
Contoh Array :
int jd,i;

f.Perintah Keluar dan Masuk
Perintah Masuk :
cout<<”Masukan Nama Kasir :”;gets(nk);
artinya masukan variabel nama dan dapat menggunakan spasi pada saat penulisan.
Perintah Keluar :
gotoxy(7,1);
cout<<”Program Penjualan Tiket Konser Musik”<artinya perintah keluaran dengan memanggil variabel yang telah ditentukan, pada koordinat (x,y) → (7,1)

g.Fungsi if dan strcmp
if(strcmp(musik[i].kd,”ST”)==0||strcmp(musik[i].kd,”st”)==0)
{
musik[i].kd =”ST12”;
musik[i].hrg =75000;
musik[i].hari = ”Rabu”;
}
else if(strcmp(musik[i].kd,”UG”)==0||strcmp(musik[i].kd,”ug”)==0)
{
musik[i].kd =”Ungu”;
musik[i].hrg =100000;
musik[i].hari =”Kamis”;
}
Dengan bentuk penulisan :
Percabangan if dengan syarat jika memilih kode ”ST” atau ”st”, maka memesan tiket dengan nama band ST12 dengan harga 75000, dan hari konser rabu.
Lalu jika salah memasukan kode maka akan default else.
else
{
cout<<”Anda Salah Masukan Kode!!!”<cout<<”Mau Input Data Lagi [Y/T] =”;cin>>lagi;
if(lagi==’Y’||lagi==’y’)
goto awal;
else
goto akhir;
}

h.Pernyataan goto
Merupakan intruksi untuk mengarakhan program ke pernytaan yang telah ditandai dengan suatu label.
Contoh :
1.goto awal; dengan label awal:
2.goto akhir; dengan label akhir:

Rabu, 11 November 2009

Tugas Logika

Soal No 1.
#include
#include
#include
main()
{
char a;
a=1;
clrscr;
{
printf("1 2 3 4 5 \n");
printf("1 2 3 4 \n");
printf("1 2 3 \n");
printf("1 2\n");
printf("1\n");
a++;
}
while(a<=5);
getch();
}
Output:
1 2 3 4 5
1 2 3 4
1 2 3
1 2
1

Soal No 2.
#include
#include
#include
main()
{
char a;
a=1;
clrscr;
{
printf("1 2 3 4 5 \n");
printf("6 7 8 9 10 \n");
printf("11 12 13 14 15 \n");
a++;
}
while(a<=5);
getch();
}
Output:
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15

Soal No 3.
#include
#include
#include
main()
{
char a;
a=1;
clrscr;
{
printf("1 2 3 4 5 \n");
printf("6 7 8 9 \n");
printf("10 11 12 \n");
printf("13 14\n");
printf("15\n");
a++;
}
while(a<=5);
getch();
}
Output:
1 2 3 4 5
6 7 8 9
10 11 12
13 14
15

Soal No 4.
#include
#include
#include
main()
{
char a;
a=1;
clrscr;
{
printf("2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 = 110\n");
printf("Bilangan Genap\n");
a++;
}
while(a<=5);
getch();
}
Output :
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 = 110
Bilangan Genap

Soal No 5.
#include
#include
#include
main()
{
char a;
a=1;
clrscr;
{
printf("1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 = 100\n");
printf("Bilangan Ganjil\n");
a++;
}
getch();
}
Output:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 = 100
Bilangan Ganjil

STRUKTUR LOOPING

1. Statement While

int bil=1;
while(bil<=5)
cout< ++bil; bil = bil + 1
Output: 12345

Jawab :

Bil = 1 Bil<=5 Cetak bil Bil= bil + 1
1 1<=5 1 2
2 2<=5 2 3
3 3<=5 3 4
4 4<=5 4 5
5 5<=5 5 6
6 6<=5

2. Statement Do….While

int bil=2;
do
cout<bil+=2;
while (bil>=10);
output: 2 4 6 8 10

Jawab:

Bil=2 Cetak bil Bil + 2 Bil>=10 Y/T
2 2 4 4>=10 T
4 4 6 6>=10 T
6 6 8 8>=10 T
8 8 10 10>=10 T
10 10 12 12>=10 Y

3. Statement FOR

Contoh 1.a
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 45;
I = 1;
While (I<=5);
{
Printf (“\n%i,”N);
N = N + 5
I = I + 1
}
}
Output: 45 50 55 60 65
Jawab:

N = 45 I = 1 I<=5 Y/T Cetak N N = N + 5 I = I + 1
45 1 1<=5 Y 45 50 2
50 2 2<=5 Y 50 55 3
55 3 3<=5 Y 55 60 4
60 4 4<=5 Y 60 65 5
65 5 5<=5 Y 65 70 6
70 6 6<=5 T

Contoh 1.b
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 45;
I = 1;
While (I<=5);
{
N = N + 5
I = I + 1
}
Printf (“\n%i,”N);
}

Output: 70
Jawab :

N = 45 I = 1 I<=5 Y/T N = N + 5 I = I + 1 Cetak N
45 1 1<=5 Y 50 2
50 2 2<=5 Y 55 3
55 3 3<=5 Y 60 4
60 4 4<=5 Y 65 5
65 5 5<=5 Y 70 6
70 6 6<=5 T 70


Contoh 1.c
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 45;
I = 1;
While (I<=5);
{
N = N + 5
Printf (“\n%i,”N);
I = I + 1
}
}
Output: 45 50 55 60 65
Jawab:

N = 45 I = 1 I<=5 Y/T N = N + 5 Cetak N I = I + 1
45 1 1<=5 Y 50 45 2
50 2 2<=5 Y 55 50 3
55 3 3<=5 Y 60 55 4
60 4 4<=5 Y 65 60 5
65 5 5<=5 Y 70 65 6
70 6 6<=5 T

Contoh 2
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 10;
I = 10;
While (N<=100);
{
N = N + I
Printf (“\n%i,”N);
I = I + 5;
}
}
Output: 20 35 55 80 110
Jawab:

N = 10 I = 1 N<=100 Y/T N = N + 1 Cetak N I = I + 5
10 10 10<=100 Y 20 20 15
20 15 15<=100 Y 35 35 20
35 20 20<=100 Y 55 55 25
55 25 25<=100 Y 80 80 30
80 30 30<=100 Y 110 110 35
110 35 35<=100 T



Contoh 3.a
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 10;
X = 10;
T = 0;
While (T<=100);
{
T = T + N;
N = N + X;
X = X + 5;
}
Printf (“\n%i,”T);
}
Output: 120


Jawab:

N=10 X=10 T=0 T<=100 Y/T T =T+N N =N+X X=X+5 Cetak T
10 10 0 0<=100 Y 10 20 15
20 15 10 10<=100 Y 30 35 20
35 20 30 30<=100 Y 65 55 25
55 25 65 65<=100 Y 120 80 30
80 30 120 120<=100 T 120


Contoh 3.b
#include
Void main()
{
Int I,N;
N = 10;
X = 10;
T = 0;
While (T<=100);
{
T = T + N;
Printf (“\n%i,”T);
N = N + X;
X = X + 5;
}
}
Output: 10 30 65 120

Jawab:

N=10 X=10 T=0 T<=100 Y/T T =T+N Cetak T N =N+X X=X+5
10 10 0 0<=100 Y 10 10 20 15
20 15 10 10<=100 Y 30 30 35 20
35 20 30 30<=100 Y 65 65 55 25
55 25 65 65<=100 Y 120 120 80 30
80 30 120 120<=100 T

4. Nested FOR

Contoh 1.a
int I.J;
for (I = 1, 1<=3;I++);
{
for(J=1;J<=5;J++);
{
Printf(“\n%i”,I);
}
}
Output: 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3

Jawab:

I=1 I<=3 Y\T J=1 J<=5 Y\T Cetak I J++ I++
1 1<=3 Y 1 1<=5 Y 1 2
2 2<=5 Y 1 3
3 3<=5 Y 1 4
4 4<=5 Y 1 5
5 5<=5 Y 1 6
6 6<=5 T 2
2 2<=3 Y 1 1<=5 Y 2 2
2 2<=5 Y 2 3
3 3<=5 Y 2 4
4 4<=5 Y 2 5
5 5<=5 Y 2 6
6 6<=5 T 3
3 3<=3 Y 1 1<=5 Y 3 2
2 2<=5 Y 3 3
3 3<=5 Y 3 4
4 4<=5 Y 3 5
5 5<=5 Y 3 6
6 6<=5 T 4
4 4<=3 T

Contoh 1.b
int I.J;
for (I = 1, 1<=3;I++);
{
for(J=1;J<=5;J++);
{
Printf(“\n%i”,J);
}
}
Output: 1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
Jawab:

I=1 I<=3 Y\T J=1 J<=5 Y\T Cetak J I++ J++
1 1<=3 Y 1 1<=5 Y 1 2
2 2<=3 Y 1 3
3 3<=3 Y 1 4
4 4<=3 T 2
1 1<=3 Y 2 2<=5 Y 2 2
2 2<=3 Y 2 3
3 3<=3 Y 2 4
4 4<=3 T 3
1 1<=3 Y 3 3<=5 Y 3 2
2 2<=3 Y 3 3
3 3<=3 Y 3 4
4 4<=3 T 4
1 1<=3 Y 4 4<=5 Y 4 2
2 2<=3 Y 4 3
3 3<=3 Y 4 4
4 4<=3 T 5
1 1<=3 Y 5 5<=5 Y 5 2
2 2<=3 Y 5 3
3 3<=3 Y 5 4
4 4<=3 T 6
6 6<=5 T

Sabtu, 31 Oktober 2009

PENGERTIAN LOGIKA dan ALGORITMA

Logika dapat membantu manusia berfikir secara lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaan dan menghindarkan dai kekeliruan. Logika menyampaikan kita kepada kepemikiran yang benar, yang lepas dari bebagai emosi dan keyakinan terhadap keyakinan seseorang.
Logika terlahir atas pemikiran Yunani yaitu, Ariostoteles, Theoprostus dan Kaum stosa. Yang penulisannya λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Sebagai ilmu, logika juga disebut sebagai logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi manusia untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Logika dapat di gunakan sebagai berikut :
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2.Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3.Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4.Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
5.Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
6.Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7.Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
8.Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
Logika terdiri dari 2 macam logika, diantaranya :
1.Logika alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
2.Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi manusia dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
Sedangkan Algoritma dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh
2.Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3.Suatu metode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata.(Webster Dictionary)
A.Kriteria Pemilihan Algoritma
1.Ada output: mengacu pada definisi algoritma, suatu algoritma haruslah mempunyai output yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2.Efektifitas dan Efisiensi :ikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan dalam arti algoritma harus tepat guna.Dikatakan efisiensi jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunaan memori komputernya lebih sedikit.
3.Jumlah langkahnya berhingga : maksudnya adalah barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4.Berakhir (Semi Algoritma) : proses didalam mencari penyelesaian suatu masalah harus berhenti dan berakhir dengan hasil akhir yang merupakan solusinya atau berupa informasi yang tidak diketemukan solusinya. Artinya baik dalam kondisi solusi ada atau tidak ada, proses akan tetap harus berakhir dan berhenti. Istilah lain dalam algoritma dikenal sebagai SEMI ALGORITMA, yaitu suatu prosedur yang hanya akan berhenti jika mempunyai atau menghasilkan solusi, sedangkan jika tidak menghasilkan solusi, maka prosedur tersebut akan berjalan tanpa henti.
5.Terstruktur : yaitu urutan barisan langkah-langkah yang digunakan harus disusun sedemikian rupa agar proses penyelesaian tidak berbelit-belit sedemikian sehingga bagian-bagian proses dapat dibedakan dengan jelas mana bagian input, proses dan output sehingga memudahkan user melakukan pemeriksaan ulang.

SUMBER :
1.http://cplus.about.com/od/glossar1/g/algorithm.html
2.http://www.itl.nist.gov/div897/sqg/dads/HTML/algorithm.html
3.Buku Logika karangan Bpk. Drs. H.Mundiri